Prospek Suku Bunga Turun Makin Terang

Prospek Suku Bunga Turun Makin Terang

Prospek Suku Bunga Turun Makin Terang, Rupiah Potensi Menguat?

Prospek Suku Bunga Turun Makin Terang Nilai ganti rupiah di depan dolar Amerika Serikat (AS) kekuatan lanjut kuat sesudah launching data pasar tenaga kerja yang melamban tajak tingkatkan prediksi pemotongan suku bunga.

Merilis data Refintiiv, nilai ganti rupiah ditutup pada posisi Rp 16.195/US$1 atau kuat 0,22% pada perdagangan Jumat tempo hari.

Pengokohan minggu kemarin bawa rupiah ke posisi terbaik semenjak 19 Juli 2024 atau 10 hari akhir. Pengokohan tempo hari perpanjang rally rupiah dengan kuat sepanjang 3 hari berurut.

Dalam seminggu nilai ganti rupiah kuat 0,55%. Pengokohan ini akhiri catatan jelek pada dua minggu awalnya yang selalu menurun.

Seperti diketahui, pada tatap muka Federasi Open Pasar Committee (FOMC) The Fed Juli 2024, bank sentra AS ini sudah memilih untuk meredam lagi suku bunganya di tingkat 5,25-5,50%.

Berlainan dengan rapat FOMC awalnya, The Fed di pertemuan ini kali dipandang lebih terang masalah pemotongan suku bunga mulai September kedepan. Dalam pengakuannya, The Fed menerangkan bila inflasi sekarang telah ke arah ke sasaran target mereka di range 2%.

Dalam pada itu, data pasar tenaga kerja alami pelambatan tajam. Di awali dari claim pengangguran naik krusial ke 249.000, melebihi harapan yang prediksi cuma naik 1000 ke 236.000 claim.

Keadaan pasar tenaga kerja yang melamban, makin di verifikasi data tugas terdaftar di luar pertanian turun tajam ke 114.000, jauh dari perkiraan pasar yang prediksi turun dari 179.000 ke 175.000 tugas. Tingkat pengangguran AS pada Juli 2024 meng ikuti karena ada peningkatan ke 4,3% dari awal sebelumnya 4,1%.

Keadaan pelambatan tenaga kerja terjadi di tengah-tengah data manufacturing yang kurang kuat. PMI Manufacturing AS berdasar data ISM, sepanjang empat bulan akhir turun terus dan ada di zone kontraksi.

Teknikal Rupiah

Secara teknikal dalam pangkalan waktu /jam, nilai ganti rupiah masih kuat dalam trend pengokohan. Bila bersambung, pengokohan paling dekat dapat di amati pada posisi Rp16.185/US$ yang di dapat dari low candle 23 Juli 2024

Sementara untuk resistance ada di Rp16.240/US$ yang di dapat dari garis rerata sepanjang 200 jam atau Moving Average/MA 200.

1. Prospek Penurunan Suku Bunga

Suku bunga merupakan alat utama yang di gunakan oleh Bank Indonesia (BI) untuk mengendalikan inflasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Dalam situasi ekonomi tertentu, BI mungkin memilih untuk menurunkan suku bunga untuk mendorong investasi dan konsumsi. Beberapa faktor yang menunjukkan prospek penurunan suku bunga di Indonesia antara lain:

  • Inflasi Terkendali: Salah satu alasan utama penurunan suku bunga adalah inflasi yang terkendali. Jika inflasi tetap berada dalam kisaran yang wajar. BI memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga tanpa khawatir tentang lonjakan harga yang tidak terkendali.
  • Pertumbuhan Ekonomi yang Lambat: Jika pertumbuhan ekonomi melambat dan berada di bawah potensi. Penurunan suku bunga dapat merangsang investasi dan konsumsi, yang pada gilirannya dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.
  • Kondisi Eksternal yang Mendukung: Kebijakan moneter global, seperti penurunan suku bunga oleh bank sentral negara maju. Atau stabilitas pasar keuangan internasional, juga dapat mempengaruhi keputusan BI dalam menurunkan suku bunga.

2. Dampak Penurunan Suku Bunga terhadap Ekonomi

Penurunan suku bunga biasanya memiliki beberapa dampak positif terhadap perekonomian:

  • Peningkatan Konsumsi dan Investasi: Suku bunga yang lebih rendah membuat pinjaman lebih murah, mendorong individu dan perusahaan untuk berinvestasi dan meningkatkan konsumsi. Ini bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.
  • Peningkatan Akses Pembiayaan: Dengan biaya pinjaman yang lebih rendah, UMKM dan sektor-sektor lain yang sering kali kesulitan mendapatkan pembiayaan akan lebih mudah untuk mengakses dana, yang dapat meningkatkan aktivitas ekonomi secara keseluruhan.
  • Penurunan Beban Utang: Penurunan suku bunga mengurangi beban bunga utang bagi pemerintah dan perusahaan, memberikan mereka lebih banyak ruang untuk berinvestasi dan memperluas kegiatan bisnis.

3. Potensi Pengaruh Terhadap Nilai Tukar Rupiah

Penurunan suku bunga memiliki dampak yang beragam terhadap nilai tukar rupiah:

  • Dampak Positif: Jika penurunan suku bunga dilakukan dalam konteks ekonomi yang stabil dan seiring dengan kebijakan ekonomi yang mendukung pertumbuhan, maka potensi penguatan rupiah dapat terjadi. Misalnya, jika investor melihat penurunan suku bunga sebagai sinyal positif dari kebijakan moneter yang mendukung pertumbuhan ekonomi, mereka mungkin tetap tertarik untuk berinvestasi di Indonesia, mendukung nilai rupiah.
  • Dampak Negatif: Sebaliknya, jika penurunan suku bunga terlalu agresif atau jika pasar tidak merespons positif terhadap kebijakan moneter, nilai tukar rupiah bisa melemah. Hal ini dapat terjadi karena suku bunga yang lebih rendah mungkin mengurangi minat investor asing terhadap aset dalam mata uang rupiah, atau karena adanya kekhawatiran tentang potensi inflasi yang lebih tinggi.